BANYUALIT, BANJIR DARAH YANG TERLUPAKAN V

Strategy Tumpes Kelor/Membunuh musuh sampai habis

Oleh: Sumono Abdulhamid
Editor: Mas Aji Wirabhumi 

Pembangunan pemukiman militer inilah yang memacu penyerbuan VOC ke Java Ooosthoek. Karena dengan demikian Inggris telah memiliki dua Garisson (Kompleks Militer), satu di Bengkulu, benteng Malborough dan satu lagi di Blambangan.

Maka pada tahun 1767 setelah mendapat kepastian bantuan dari Mataram, Madura (Panembahan Cakraningrat IV), Surabaya, maka dibangunlah expedisi yang sangat besar untuk menggempur keturunan Untung Suropati dan Blambangan.

Dalam menggempur Untung Suropati , Belanda mengadopsi Strategy Tumpes Kelor, yaitu membunuh habis sampai ke akar-akarnya seluruh keturunan Untung Suropati (Margana 98). Rupanya pola pikiran inilah yang berlanjut dalam penyerbuan ke Blambangan.

Setelah VOC menggempur lebih dahulu keturunan Untung Suropati dan melakukan Tumpes Kelor (membunuh sampai habis), kemudian VOC dan sekutunya melanjutkan menyerang Blambangan.

Penyerbuan ini dipimpin dipimpin Erdwiyn Blanke terdiri atas 25 buah kapal besar dan puluhan kapal kecil, yang memuat 335 serdadu Eropa, dan 3.000 laskar Madura, Mataram, Pasuruan, menggempur Panarukan pada tanggal 27 Pebruari 1767.

Setelah Panarukan bumi hangus armada Erdwiyn Blanke melaju ke Banyualit.

Pemilihan Banyualit (sekarang Blimbingasari) karena pantai ini berada di tengah kekuatan Blambangan, yaitu Toyo Arum, Kota Lateng dan Ulupampang. Banyualit menjadi ajang pertempuran armada Blambangan di laut maupun di darat. Blambangan kalah dalam technology dan strategy, sehingga Banyualit banjir darah. Dan jatuh ketangan VOC pada 31 Maret 1767 (NTM, 63).
VOC sekali lagi menyusun berita kebohongan yang luar biasa.

Maka ketika VOC memasuki kota, terjadi pemandangan yang mengerikan, yaitu pembantaian besar besaran terhadap orang Bali. Kepala manusia tersebar dimana-mana, sebagian besar orang Bali, namun juga orang Blambangan tak terhitung jumlahnya.

Tetapi rupanya pasukan Belanda tidak puas, dan memburu orang Bali yang masih bersembunyi di hutan Belantara.

Bersambung.
==========================================================================
Publish: Mas anom mahameru

Komentar

Postingan populer dari blog ini

ASAL USUL DESA KRADENAN

PERJUANGAN KI AGUNG WILIS

SAYEMBARA MENANGKAP SAYU WIWIT