BLAMBANGAN MEMBARA III


Penyerbuan Banyualit.[Cerpen Sejarah]
Berawal dari serangan brutal VOC yg membabi buta di Malang dan Lumajang tanpa adanya sedikitpun usaha-usaha diplomasi sebelumnya. Hal ini tentu saja mengundang Wong Agung Wilis untuk mengirim pasukan bantuan pada Adipati Lumajang Raden Kartanegara dan puteranya Raden Malayakusuma (Adipati Malang) guna membantu keturunan Untung Surapati itu dalam melawan serangan brutal VOC.
Expedisi dibawah pimpinan Baswi (kawan seperguruan Wong Agung Wilis) ini sekaligus sebagai upaya Blambangan dalam mempersiapkan pasukan pertahanan di Jember/Kuthodawung.
Kekuatan pasukan VOC dalam gelar TUMPES KELOR keturunan Surapati, tak terbendung, seluruh keturunan Suropati dihabisi.Maka pasukan Blambangan yang dipimpin Baswi terpaksa mundur teratur kearah Jember, meskipun demikian Baswi dapat merebut beberapa meriam dan puluhan senapan VOC. Dengan melalui jalan berliku Baswi mampu membawa senjata tersebut mencapai puncak Raung.
Berita kehancuran keturunan Untung Suropati, telah membuat Wong Agung Wilis memperkuat pertahanan darat di Jember/Kedawung dan sama sekali tidak menyangka VOC mengerahkan armada besar untuk menyerang Blambangan melalui laut langsung menohok ke Banyualit.
Pemusatan pasukan darat di sekitar Jember telah menguras kekuatan Blambangan di laut.
Di bawah pimpinan Edwijn Blanke expedisi militer VOC diberangkatkan pada awal Pebruari terdiri atas 335 serdadu Eropa, 3000 laskar lokal, 25 buah kapal besar dan beberapa puluh perahu kecil menyerbu Blambangan.
Armada Blambangan dipimpin Harya Lindu Segara dan Ditya Jala Rante didukung armada Bugis dipimpin Rencang Warenghay mencoba menghadang armada laut Belanda tersebut.
Menghadapi armada VOC yang modern dan terlatih armada Blambangan tak berdaya. VOC menghancurkan armada Blambangan dan menewaskan Ditya Jala Rante dan merebut Panarukan tgl 27 Pebruari.
Sedang Harya Lindu Segara mengundurkan diri dan membawa armadanya, dan membangun kembali armada lautnya di Nusa Barong.
Kekalahan armada laut di Selat Madura, membuat armada Kompeni melaju menuju Banyuwangi, sekaligus menyisakan kekosongan pengamanan di Selat Madura.
Peluang itu digunakan pimpinan armada Bugis Rencang Warenghay untuk melakukan keonaran di pantai Pasuruan, Bangil, dan Gersik, akibatnya perang di Blambangan menyebar ketakutan di seluruh pantai Jawa dan luar Jawa.
VOC mendarat di Banyualit 23 Maret 1767, kemudian menjepit Blambangan dari dua arah dengan menyerbu UluPampang dan Kota Lateng sekaligus. Karena kekuatan Blambangan dipersiapkan di Jember maka Blambangan dengan cepat dikuasai oleh Belanda.
Belanda kemudian membangun benteng Banyualit, sementara Wong Agung mengundurkan diri ke Alas Purwo dan menyatukan dengan kekuatan laut di Nusa Barong. Dengan cepat Wong Agung Wilis telah mampu menghimpun pasukan sebanyak 6.000 orang.
Setelah memantapkan cengkeramannya di Banyualit, VOC mengangkat Mas Anom Kalungkung menjadi regent Blambangan menandingi kedudukan Wong Agung Wilis yg merupakan raja sesungguhnya.
Wong Agung Wilis, segera bertindak mempengaruhi Mas Anom agar menolak pengangkatan itu dan bergabung dengannya. Mas Anom menyetujui ajakan Agung Wilis.
Melihat gelagat yang tidak baik ini VOC meminta bantuan dari Surabaya.
Mengira benteng Banyualit tidak memiliki kekuatan yang cukup, Wong Agung Wilis menyerbu benteng Banyualit.
Tapi malang tak dapat ditolak, bersamaan dengan penyerangan itu bantuan Belanda dari Surabaya tiba di Banyualit di bawah pimpinan A.Groen.
Expedisi ini terdiri dari 13 kapal perang, 302 tentara Eropa, 3.100 tentara lokal. Jadi dengan demikian total seluruh pasukan Eropa 657 orang, 6100 tentara lokal.
Tembakan meriam tidak saja berasal dari Benteng Banyualit tetapi juga datang dari armada A.Groen dari laut. Banyualit banjir darah. Wong Agung Wilis mundur ke Kota Lateng. Sekali lagi Kota Lateng dikepung pasukan VOC dari UluPampang dan Banyualit. VOC memberi ultimatum agar wong Agung Wilis menyerah. Wong agung wilis menolak.

Dengan sisa pasukan Blambangan yang ada, Wong Agung Wilis melanjutkan pertempuran yang dikenang sangat heroik oleh wong Blambangan. Akhirnya wong Agung Wilis, ditangkap dan dibuang ke pulau Banda pada 6 september 1768.
(Bersambung)

Oleh : Soemono Abdul Hamid
Editor : Mas Aji Wirabhumi BKX
Publisher : Mas Anom Mahameru BKX

Komentar

Postingan populer dari blog ini

ASAL USUL DESA KRADENAN

PERJUANGAN KI AGUNG WILIS

SAYEMBARA MENANGKAP SAYU WIWIT